Namun, persoalan baru muncul, bagaimana ide
Raka tersebut bisa diwujudkan.
"Saya berusaha tenang, karena kalau mau
berpikir normal, pendapat mereka ada benarnya. Memutar beban seberat 450 ton
memang bukan pekerjaan mudah, itulah tantangan terbesar yang harus saya hadapi
dan selesaikan," ungkap Raka.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Saat sedang bingung dan tak tahu harus berbuat
apa, Raka tetap menjalankan aktivitas dan hobinya mengotak-atik Mercedes Benz
keluaran Tahun 1974 kesayangannya itu.
Ketika bersiap memperbaiki kendaraannya, bagian
depan mobil kemudian diangkat dengan dongkrak.
Dengan demikian, menyisakan dua roda belakang
yang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Begitu disentuh, badan mobil berputar pada
titik sumbu dongkrak sebagai penopang.
Rupanya, hal yang tidak disengaja ini menjadi
inspirasi bagi Raka untuk melahirkan Sosrobahu.
Berbekal hukum fisika sederhana, yaitu pascal
untuk mengangkat beban dan memutarnya, Raka langsung mendesain peralatan yang
menurut perhitungannya dapat mengangkat beban berat.