Kepada Tutut, Raka meminta bantuan untuk dibuat
sebuah pondasi berukuran 8 meter x 1,5 meter yang diisi pasir.
Namun, tak hanya dibuatkan satu oleh Tutut,
tetapi dibuat 16 buah sekaligus.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
"Waduh, ini masalah baru, bagaimana jika
saya gagal melakukan ini, berapa biaya yang akan terbuang sia-sia? Hal yang
lebih penting lagi, bagaimana saya akan mempertanggungjawabkan masalah
ini," kenang Raka.
Raka pun khawatir berlebihan, jika hal itu
gagal, karir dan reputasi yang telah lama dia bangun selama bertahun-tahun bisa
hancur.
Saat bayang-bayang ketegangan membayanginya,
Raka mengingat pesan Soeharto agar proyek pertama yang digarap secara nasional
ini diselesaikan tepat waktu dan memiliki kualitas mumpuni.
Baca Juga:
Perhatikan Aspek Keselamatan Pengendara, Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Terus Dilanjutkan
Bahkan, Raka diminta agar menemukan hal-hal
baru dalam pekerjaan itu.
Hingga akhirnya, 27 Juli 1988 silam, menjadi
hari bersejarah bagi teknologi Sosrobahu, temuan Raka ini.
Tepat pukul 22.00 WIB, ratusan mata bersiap
menyaksikan pemutaran lengan beton seberat 440 ton tersebut.