Saat melakukan percobaan pertama, dia mengalami
kegagalan.
Semua direksi datang menyaksikan saat pompa
hidrolik dengan tekanan di atas 80 ton itu diputar.
Baca Juga:
Hutama Karya Gratiskan Lima Ruas Tol Trans Sumatera Saat Arus Balik Lebaran 2025
"Awalnya semua lancar. Namun kemudian
timbul masalah, karena saat dilepas, bagian atasnya tidak mau turun. Melihat
kegagalan ini, semua direksi pergi, angkat tangan, dan menyerahkan semua urusan
kepada saya," tutur Raka.
Tak berhenti sampai disitu, Raka lantas meminta
bantuan beberapa kolega dalam menyempurnakan temuannya itu.
Singkat cerita, dia berhasil melakukan uji coba
dan memberanikan diri menyampaikan keberhasilan temuannya ini ke Departemen
Pekerjaan Umum (PU) dan anak Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hardiyanti
Rukmana alias Tutut.
Baca Juga:
Wamen Diana Tinjau Kesiapan Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek
Kala itu, Tutut menjabat sebagai Direktur Utama
PT Jaya Lamtoro Gung (JLG).
JLG merupakan salah satu dari empat perusahaan
nasional yang menggarap Tol Wiyoto Wiyono.
Selain JLG, ada tiga perusahaan lainnya yang
berkontribusi pada pembangunan tol tersebut, yaitu Hutama Karya, Krakatau
Steel, dan perusahaan semen Tiga Roda.