WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ancaman dari kedalaman laut kembali diingatkan oleh para ahli, menggarisbawahi kenyataan bahwa bumi terus menyimpan potensi bencana besar yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Dalam konteks Indonesia yang berada di zona cincin api, peringatan ini bukan sekadar kekhawatiran, melainkan ajakan serius untuk bersiap diri.
Baca Juga:
Bandung Raya Masih Musim Hujan, BMKG Minta Masyarakat Waspada Terhadap Potensi Bencana Alam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menyuarakan peringatan mengenai potensi terjadinya gempa besar yang bisa memicu tsunami mematikan.
Ancaman ini bersumber dari dua zona megathrust aktif, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, yang dikenal menyimpan energi seismik dalam jumlah besar.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa kedua zona tersebut masih memiliki beberapa segmen yang belum melepaskan energinya.
Baca Juga:
Bibit Siklon Berpotensi Jadi Badai, BMKG Siaga Hadapi Pergerakan 96S
“Dari zona tersebut ada beberapa segmen yang masih belum rilis. Ini yang kita sebut sebagai zona seismik gap yang bisa memicu gempa tapi tidak bisa diprediksi kapan datangnya,” ujarnya, mengutip siaran Pro 3 RRI pada Kamis (24/4/2025).
Daryono menegaskan bahwa kekuatan gempa yang mungkin dihasilkan dari zona Megathrust tersebut sangat besar, bahkan bisa mencapai magnitudo 8,9.
“Karena besarnya magnitudo, dipastikan terjadi tsunami,” ungkapnya dengan nada serius.