"Mestinya ada pertanyaan-pertanyaan terkait kinerja pemerintah. Sama misalnya mereka mau tidak terlibat aktif di creative hub ini atau tidak. Itu setidaknya mengukur juga minat mereka untuk terlibat aktif," ujarnya.
Ia menyebut, aktivitas di PYCH harus bisa melibatkan masyarakat sekitar dalam hal perawatan dan pembinaannya.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
"Kedua, perlu diperkuat secara lebih detail atau apresiasi sikap mereka dalam creative hub ini. Latar belakang demografi responden, mestinya bisa dikelompokkan."
"Saya pikir ada pertanyaan-pertanyaan lain untuk bisa membaca hasil survei ini. Secara substansi lagi pemilih Kompas juga pernah menampung keindonesiaan," ujarnya.
Survei ini dilakukan pada 3-9 April 2023. Populasi survei adalah kalangan milenial yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Metodologi survei yang digunakan adalah google form, surel, Whatsapp, Zoom dan wawancara tatap muka.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling di mana responden yang terpilih dari suatu wilayah, memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial Papua dengan rentang umur 20 sampai 40 tahun.
Melansir Kompas TV, teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel berada di satu wilayah dan memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial yang berada atau berasal dari provinsi Papua.