Ia mengatakan, lomba ini ditujukan untuk memperkenalkan potensi wisata desa-desa.
"Lomba ini bertujuan untuk menjadikan desa wisata di Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing,” kata Halim dalam acara penghargaan program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/Swasta dan Promosi Desa Wisata Nusantara di Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga:
Kasus Dugaan Asusila Bacaleg PDIP di Lombok, Polda NTB Periksa Saksi Secara Maraton
Terkait aplikasi Desa Wisata Nusantara yang menjadi salah satu syarat utama lomba, Halim menegaskan bahwa aplikasi tersebut dibuat untuk kepentingan promosi desa wisata.
Semua biaya pembuatan dan operasional aplikasi ini ditanggung Kemendes PDTT.
Karena itu, pengelola desa wisata tak perlu mengeluarkan uang untuk memasukkan profil desa wisatanya.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Asusila Bacaleg di Lobar: Polda NTB Periksa Secara Maraton Saksi
"Aplikasi Desa Wisata Nusantara dapat menunjukkan Wisata Desa terdekat di lokasi kita sehingga memudahkan kita mengunjungi satu atau lebih Desa Wisata dalam satu waktu," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, menilai, aplikasi Desa Wisata Nusantara sejalan dengan program pemerintah yang terus berupaya memberdayakan ekonomi pedesaan.
Salah satunya melalui pengembangan desa wisata, termasuk desa wisata halal.