Lebih lanjut, Kepala Negara meminta masyarakat untuk menghormati keputusan pemerintah tersebut.
Menurutnya, baik Soeharto maupun Gus Dur memiliki kontribusi yang tidak kecil dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Gaga Kembali ke Layar Lebar Lewat ‘The Devil Wears Prada 2’, Bareng Meryl Streep dan Anne Hathaway
“Saya kira kita semua sangat menghormati peran dan jasa yang telah diberikan, baik oleh Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur bagi bangsa dan negara ini,” lanjut Jokowi.
Menanggapi adanya penolakan dari sebagian pihak, Jokowi menilai hal itu merupakan dinamika yang wajar dalam kehidupan berdemokrasi.
Ia menekankan bahwa perbedaan pendapat justru menunjukkan terbukanya ruang kebebasan berekspresi di Indonesia.
Baca Juga:
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Tiga Fokus Utama ASN Baru: Digital, Merit, dan Layanan
“Ya biasa dalam negara demokrasi ada pro dan kontra. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Yang jelas, keputusan ini melalui kajian dari tim dan para pakar yang memiliki pertimbangan matang. Semua pihak sebaiknya menghargai,” pungkasnya.
Dengan demikian, Presiden Jokowi menegaskan kembali bahwa keputusan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto merupakan hasil proses panjang, bukan keputusan sepihak.
Pemerintah berharap keputusan ini dapat dilihat sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa para tokoh bangsa tanpa mengabaikan nilai-nilai demokrasi dan perbedaan pandangan di masyarakat.