Adapun empat prajurit TNI AD yang gugur dalam tugas tersebut adalah Kolonel Korps Peralatan (Cpl) Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi Priambodo, dan Prajurit Satu (Pratu) Afrio Setiawan.
Keempatnya sedang menjalankan tugas pemusnahan bahan peledak yang telah kadaluwarsa saat ledakan terjadi secara mendadak.
Baca Juga:
Jabat Inspektur Kostrad, Ini Profil Mayjen TNI Jannie Aldrin Siahaan Jebolan Akmil 1992
Setelah peristiwa itu, aparat TNI segera melakukan pengamanan dan sterilisasi di area ledakan untuk mencegah potensi bahaya lanjutan.
TNI juga bekerja sama dengan aparat kepolisian dan unsur teknis lainnya untuk menggelar investigasi mendalam.
Tim gabungan dari Puspalad dan instansi terkait saat ini tengah melakukan penelusuran guna mencari tahu penyebab pasti dari ledakan hebat tersebut, termasuk potensi adanya kelalaian prosedur atau gangguan teknis pada proses pemusnahan.
Baca Juga:
Dari Peraih Adhi Makayasa Jadi Pemimpin Antiteror, Kolonel Marlon Silalahi Resmi Pimpin Sat-81 Kopassus
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya prajurit terbaik TNI. Serta warga sipil yang ikut menjadi korban," ujar Kapuspen TNI dengan nada haru.
TNI menyampaikan bahwa proses pendampingan kepada keluarga korban akan terus dilakukan secara intensif, termasuk dukungan psikologis dan administratif.
Beasiswa akan diberikan kepada anak-anak prajurit yang gugur, sebagai wujud komitmen negara untuk melanjutkan masa depan generasi penerus mereka.