WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan nasional di ranah digital.
Fokus utamanya adalah membangun daya tahan serta kemampuan adaptasi terhadap berbagai gangguan, serangan siber, hingga perubahan besar dalam ekosistem digital.
Baca Juga:
Pengguna eSIM Asia Pasifik Capai 56 Persen, Risiko Kejahatan Siber Ikut Meningkat
"Ketahanan, sebagaimana saya pahami, adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bertahan. Saat kita menghadapi tantangan, serangan, atau perubahan besar," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, dalam pernyataannya pada Jumat (27/6/2025).
Ismail menyoroti bahwa pesatnya perkembangan teknologi digital membawa serta tantangan baru.
Ancaman siber dan pergeseran nilai sosial menjadi dua konsekuensi besar apabila digitalisasi tidak dikelola secara bijak.
Baca Juga:
Ketegangan China dan Taiwan, Saling Tuduh Serangan Siber
"Di balik sisi terang digitalisasi dan segala keuntungannya, terdapat sisi gelap yang harus kita waspadai. Kita harus menjawab keduanya secara bersamaan," jelasnya.
Ia menekankan bahwa manfaat digitalisasi akan optimal bila dijalankan dengan tetap memegang prinsip etika, budaya lokal, serta nilai-nilai kebangsaan.
"Kita tidak kekurangan kreativitas, tetapi, kita harus tahu di mana batasnya, etika, budaya, dan nilai adalah bagian dari batasan itu," tutur Ismail.