Dalam konteks ini, ia menyebut pentingnya membekali generasi muda agar siap menghadapi era digital, bukan hanya dari segi kompetensi, tetapi juga karakter.
"Pendidikan bukan hanya membangun kompetensi, tetapi juga menanamkan nilai dan membentuk ketahanan terhadap era digital," ucapnya.
Baca Juga:
Pengguna eSIM Asia Pasifik Capai 56 Persen, Risiko Kejahatan Siber Ikut Meningkat
Ismail menjelaskan bahwa pemerintah memiliki peran strategis sebagai pengorkestra dalam proses transformasi digital nasional.
Koordinasi antar pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk memastikan pertumbuhan inovasi yang tetap dalam koridor kebangsaan.
"Pemerintah harus menjadi pengorkestra yang mampu menyelaraskan komitmen, strategi, dan agenda para pemangku kepentingan. Salah satu peran utamanya adalah menciptakan kebijakan dan regulasi yang tepat dan mempercepat transformasi," kata dia.
Baca Juga:
Ketegangan China dan Taiwan, Saling Tuduh Serangan Siber
Menurutnya, tujuan dari digitalisasi tidak hanya terletak pada percepatan layanan dan efisiensi birokrasi, tetapi juga dalam upaya meningkatkan martabat serta kedaulatan bangsa di ranah digital.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.