Dari jumlah itu, lebih dari 562 ribu pasien telah mendapatkan pengobatan, setara dengan 90 persen dari total kasus yang ditemukan.
Program Terapi Pencegahan TBC (TPT) pun menunjukkan peningkatan signifikan.
Baca Juga:
Carut Marut Penambangan Emas PT BSI di Banyuwangi, Ini Kata Pemerhati Lingkungan Amir Ma’ruf Khan
Hingga September 2025, sebanyak 143.284 orang telah menjalani terapi pencegahan, naik hampir dua kali lipat dibanding 79.008 orang pada tahun sebelumnya.
Lebih dari 7.000 puskesmas kini memanfaatkan sistem pemantauan digital untuk memperkuat pengawasan pengobatan serta deteksi dini penyakit.
Pemerintah juga tetap menjalankan strategi door-to-door screening, terutama di daerah padat penduduk dan wilayah terpencil, agar tidak ada penderita TBC yang terlewat dari pengawasan.
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan 66 Rumah Sakit Modern, Prabowo: Standarnya Tidak Boleh Kalah dari RS KEI
Dalam bidang infrastruktur kesehatan, pemerintah mempercepat peningkatan kapasitas rumah sakit daerah.
RSUD kelas D dan D Pratama kini ditingkatkan menjadi kelas C, dengan penambahan berbagai fasilitas seperti ruang operasi, ruang rawat inap, unit kateterisasi jantung (cathlab), hemodialisa, radiologi, farmasi, serta fasilitas pendukung lainnya.
Pemerintah menargetkan pembangunan RSUD baru di 66 kabupaten/kota, dengan 32 rumah sakit mulai dibangun sepanjang tahun 2025.