Pemerintah juga tidak mengklaim mereka
bagian dari agama Islam.
"Kalau bahasa kita selalu soal sesat & pelecehan, dunia gak akan
damai ya Habibana. Yahudi sesat & melecehkan Nasrani, vice versa. Islam pun
demikian. Yg penting semua beribadah dg keyakinannya. Begitu jg dg Baha"i. Kita
gunakan bahasa slg menghormati. Itu yg dilakukan Gus Menag," ujar Gus
Nadir.
Baca Juga:
Paus Benediktus Meninggal Dunia, Menag: Dia Sosok yang Jembatani Perbedaan
Meskipun debat kedua tokoh NU itu
cukup panas, ujungnya baik Gus Nadir maupun Habib Abubakar pun saling mendoakan
dan menghormati satu sama lain.
Selama cuitannya pun, Gus Nadir selalu
mengawali kalimat doa dan sanjungan kepada Habib Abubakar yang merupakan dzuriyyat Rasul.
Pun dengan Habib Abubakar yang selalu
menggunakan kalimat santun. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.