Penghargaan tersebut dinamai untuk menghormati Guillermo Cano Isaza, seorang jurnalis asal Kolombia yang dibunuh pada 17 Desember 1986 di depan kantor surat kabarnya, El Espectador, di Bogotá.
Tulisannya yang kritis terhadap para bos narkoba menjadi penyebab utama pembunuhannya.
Baca Juga:
Pergerakan Advokat Kutuk Teror Kepala Babi ke Jurnalis Tempo
Tema Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 adalah “Pelaporan di Dunia Baru yang Berani: Dampak Kecerdasan Buatan terhadap Kebebasan Pers dan Media.”
Tema ini mengangkat bagaimana teknologi kecerdasan buatan memengaruhi dunia jurnalisme baik dari sisi tantangan, seperti disinformasi dan otomatisasi konten, maupun peluang, seperti efisiensi peliputan dan analisis data yang lebih mendalam.
UNESCO melalui tema tahun ini mengajak masyarakat global untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak mengorbankan nilai-nilai dasar dari kebebasan pers.
Baca Juga:
Istana: Insiden Tempo Jangan Dibesarkan Agar Tak Puaskan Peneror
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.