WahanaNews.co | Video anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia saat memarahi pejabat Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), dalam rapat di 'Senayan', viral di media sosial.
Berdasarkan data di situs resmi DPR, Riezky Aprilia merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I. Riezky tercatat sebagai anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP).
Baca Juga:
24 Desa di Gunung Mas Terima Insentif dari Pemerintah Pusat Karena Kinerja Baik
Riezky menuntaskan jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) hingga SMA di Palembang, Sumsel. Dia lalu meneruskan jenjang pendidikan S1 di STHB Bandung, Jawa Barat, dan S2 di Universitas Padjajaran.
Legislator yang lahir di Kota Palembang, 18 April 1982, itu juga pernah berkecimpung di organisasi kepemudaan, yakni KNPI. Riezky sempat masuk jajaran DPD KNPI Jawa Barat periode 2007-2010.
Sosok Riezky hari ini menjadi perbincangan di Twitter setelah potongan videonya memarahi pejabat Kementan, dalam rapat Komisi IV DPR dengan pejabat eselon 1 Kementan pada 8 Juni 2022 viral.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Perketat Buka Rekening Bank, Simak Aturan Terbarunya
Dalam video asli di YouTube resmi Komisi IV DPR, Riezky menyebut Kementan sudah diminta untuk segera mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan meluas. Namun, menurutnya, permintaan itu diabaikan.
Bahkan, dia juga mengungkit kunjungan kerja pejabat Kementan ke Brasil dalam rangka mencari vaksin untuk hewan yang terjangkit PMK.
Karena alasan itulah Riezky marah ke pejabat Kementan. Dia heran bagaimana caranya agar pejabat Kementan mau menjalankan rekomendasi anggota Komisi IV DPR. Saat itulah Riezky menyebut 'masak mesti diinjak'.
"Saya itu udah capek, makanya saya datang terlambat, jujur aja. Kalau bahasa orang Sumatera itu bebal. Kita di sini mau memperbaiki, Pak, sama-sama, kita mitra, diomongin baik nggak bisa, dielus nggak bisa, ditampar nggak bisa, masak mesti diinjek," kata Riezky seperti dalam video yang diposting di kanal YouTube resmi Komisi IV DPR.
Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia memarahi pejabat Kementan soal pencegahan wabah PMK pada hewan ternak meluas, dalam rapat Komisi IV DPR pada 8 Juni 2022.
Riezky Aprilia memarahi pejabat Kementan soal pencegahan wabah PMK pada hewan ternak meluas dalam rapat Komisi IV DPR pada 8 Juni 2022. (screenshot YouTube Komisi IV DPR RI Channel).
Terpisah, Riezky dimintai konfirmasi soal tindakannya memarahi pejabat Kementan. Menurutnya, Kementan tak pernah memberikan data terkait area tanam dalam program food estate. Atas dasar itu pula dia pesimistis Kementan bisa mencegah wabah PMK meluas.
"Tentang pernyataan saya mengenai mitra, karena hal yang paling mendasar dan sepertinya yang paling mahal di Indonesia ini adalah data. Dari tahun pertama rapat dan tugas DPR yang salah satu fungsinya mengawasi, selalu diminta data yang hingga saat ini tidak pernah diberikan," kata Riezky saat dimintai konfirmasi, Senin (4/7/2022).
"Areal tanam saja tidak ada, apalagi data hewan ternak untuk diobati. Jadi, sekian banyak hal ini yang membuat saya hampir setiap rapat ngomel atau bahkan marah. Saya berbicara berdasarkan fakta dan data yang ditemukan di lapangan," sambung dia.
Riezky juga mempertanyakan keseriusan Kementan dalam menjadikan Indonesia berdaulat pangan. Menurut Riezky, perlu dipertanyakan juga sejauh mana pemahaman Mentan tentang berdaulat pangan.
"Program pemerintah adalah kedaulatan pangan sepertinya harus ditanya dulu pemahaman para pembantu Presiden ini. Apa yang dimaksud dengan 'Berdaulat pangan'?" katanya.
Selain itu, Riezky memberikan poin-poin tentang program Kementan yang dipersoalkan dalam rapat pada 8 Juni itu. [rin]