Oleh karena itu, selain fokus menempa dan melahirkan aktor-aktor olahraga yang bisa berprestasi tinggi-tinggi pada level apa saja, olahraga di tingkat akar rumput harus dimobilisasi menjadi kendaraan dalam menciptakan perdamaian atau kedamaian dan kendaraan dalam menciptakan harmoni.
Dalam konteks Indonesia dan PON Papua, ini mesti menjadi kendaraan dalam menguatkan keindonesiaan, apalagi di tengah masa sulit seperti sekarang Ketika semua hal tak luput dari ancaman nyata pandemi Covid-19 dan juga gangguan keamanan dari mereka yang berpaling kepada separatisme ketika baik Indonesia maupun dunia sudah final menyangkut status Papua sebagai bagian tak terpisahkan dari Indonesia dan manakala semua elemen bangsa intensif mengajak semua pihak bergandeng tangan membangun bumi ini.
Baca Juga:
PLN Siapkan Skema Berlapis untuk Listrik Tanpa Padam di MotoGP Mandalika
Sekalipun begitu, demi makin mematangkan bangsa ini, dan tentu saja dunia keolahragaannya, kekentalan nuansa politik dan seremoni seharusnya bisa diencerkan lebih cari lagi dengan tetap menempatkan tinggi-tinggi aspek keolahragaan dan sportivitas sebagai wajah terpenting dalam menyelenggarakan multievent semacam PON.
Ini karena bangsa ini butuh jembatan mulus yang menghubungkan dengan sempurna apa yang dicapai pada PON, termasuk PON Papua, dengan apa yang bisa dicapai atlet-atlet kita pada event-event olahraga lebih tinggi lagi, termasuk Olimpiade.
Torang Bisa! (Jafar M Sidik, Antara)
[qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.