Tetapi dunia belum siap dengan plot twist berikutnya. Ketika sang ayah memukau Singapura, sang anak justru sedang terbang ke Afrika Selatan membawa mandat negara.
Ini bukan film action, tapi seharusnya bisa. Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden paling fresh-from-the-oven dalam sejarah modern, diutus langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri KTT G20 di Johannesburg.
Baca Juga:
Soal Ijazah Jokowi: Eks Kadis Kehutanan Provinsi NTB Teman Seangkatan di UGM Buka Suara
Prabowo tidak bisa hadir karena agenda kenegaraan ke Belanda dan Tiongkok. Maka Gibran pun diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 09.15–09.30 WIB.
Di KTT G20, Gibran tentu menceritakan pembangunan ekonomi berkelanjutan, perdagangan global, dan sistem keuangan dunia yang compang-camping.
Belum lagi isu Donald Trump yang sedang nge-boikot Afrika Selatan, geopolitik level horor thriller, dan Gibran harus berada di tengahnya, entah sebagai diplomat profesional atau sebagai konten TikTok yang bernilai sejarah.
Baca Juga:
PSI Jabar: Ketika Jokowi Hadir Berjuang Akan Ada Badai Politik
Tak hanya itu, pemerintah juga mengirim Lodewijk Freidrich Paulus, Wamenko Polhukam yang ditugaskan menyerahkan surat resmi ketidakhadiran Prabowo langsung kepada Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.
Ini diplomasi tinggi level up, seperti permainan RPG di mana satu karakter pergi pidato, satu lagi pergi menyerahkan misi sampingan.
Kehadiran Gibran di G20 bukan sekadar foto-foto belakang podium. Ia ditugaskan menyampaikan pidato resmi Indonesia, bertemu pemimpin negara lain, dan memastikan Indonesia tidak tampak seperti anak baru masuk sekolah internasional. Ia membawa pesan, Indonesia tetap aktif dalam pemulihan ekonomi global dan penguatan kerja sama internasional.