Selain itu, publik tentu berharap agar Danantara tidak hanya menjadi alat konsolidasi aset, tetapi juga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Holding ini harus bisa memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan aset negara benar-benar kembali kepada rakyat, bukan justru menjadi sarana bagi segelintir elite untuk memperkaya diri.
Baca Juga:
Indonesia Punya Sovereign Wealth Fund Baru, Danantara Masuk 10 Besar Dunia
Wanti-wanti: Jangan Sampai Ulangi BLBI
Namun, sejarah telah mengajarkan bahwa pengelolaan dana besar tanpa pengawasan yang ketat bisa berujung pada bencana.
Skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada akhir 1990-an menjadi salah satu tragedi keuangan terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
JP Morgan Optimis Danantara Bisa Percepat Pertumbuhan Investasi
Dana sebesar Rp144,5 triliun yang digelontorkan untuk menyelamatkan bank-bank yang terdampak krisis ekonomi, justru banyak yang bocor ke tangan para konglomerat nakal.
Penyalahgunaan dana tersebut terjadi karena lemahnya pengawasan, intervensi politik, dan praktik korupsi yang merajalela.
Pelajaran dari BLBI harus menjadi pedoman utama dalam tata kelola Danantara. Jika tidak, holding ini bisa berubah menjadi mesin masalah baru yang sulit dikendalikan.