Sebaliknya, banyak yang menggunakan fitur ini untuk berbagi informasi penting, menyebarkan inspirasi, atau mengangkat isu sosial.
Dalam bentuknya yang terbaik, story adalah medium edukasi dan empati. Di sinilah kita melihat bagaimana media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat ketika digunakan secara bijak.
Baca Juga:
Foto-Video Mesra Khenoki Waruwu dan Kadis Pariwisata Beredar di Medsos, Plt. Bupati Nias Barat: Memalukan!
Maka, pertanyaannya bukan lagi “apa yang diceritakan melalui story?”, tetapi “mengapa kita memilih untuk bercerita?”.
Dengan memahami motivasi di balik penggunaan story, kita bisa lebih kritis terhadap konten yang kita konsumsi dan lebih sadar terhadap cerita yang kita bagi.
Di era di mana cerita singkat memiliki pengaruh besar, penting bagi kita untuk menyadari bahwa setiap story adalah cerminan kecil dari dunia yang semakin kompleks.
Baca Juga:
YLKI Wanti-wanti Konsumen Jangan Asal Viralkan Keluhan di Medsos, Ini Risikonya
Intinya, story media sosial adalah potret zaman: sebuah era di mana identitas, koneksi, dan validasi melebur menjadi satu dalam hitungan detik.
Meski terkadang menampilkan citra palsu atau dangkal, fitur ini juga membuka ruang untuk kreativitas dan komunikasi yang lebih luas.
Kuncinya adalah memahami dan memanfaatkannya dengan bijak, agar kita tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga kreator yang bertanggung jawab dalam dunia digital. [*]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.