BAHWA Kemandirian Ekonomi Indonesia adalah suatu cita cita yang tercermin dalam Undang Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu seluruh Regulasi dan Kebijakan Negara haruslah diarahkan untuk meraih kemandirian dimaksud. Sejarah mencatat, bahwa Presiden Soekarno telah menggagas serta mencanangkan kemandirian ekonomi Indonesia melalui Politik Berdikari.
Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
Bahwa untuk itu Soekarno menjaga jarak dengan kelompok Imperialis dan Kapitalis Internasional sehingga bagi kaum Imperium Kapitalis memusuhi Soekarno.
Sayangnya Soekarno belum memiliki sumberdaya yang cukup seperti kemampuan teknologi dan permodalan. Khusus untuk teknologi Soekarno mengirimkan anak anak Bangsa sekolah ke Rusia, Cekoslowakia dan negara Timur lainnya.
Dan ironinya pasca kejatuhan Soekarno, para kaum terdidik tersebut tidak bisa kembali ke Insonesia karena dianggap antek antek Komunis.
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Bahwa Peristiwa G 30 S PKI adalah momentum yang dimanfaatkan kaum Imperialis Kapitalis untuk menyingkirkan Soekarno.
Kemudian membentuk aliansi baru dengan Indonesia khususnya ekonom yang terpaksa harus dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru untuk mengatasi kondisi ekonomi saat itu yang sangat memerlukan permodalan.
Maka dibentuklah IGGI yang diketuai J.Fronk/Belanda, tapi sayangnya ada syarat yang harus dipatuhi yaitu Tata Ekonomi Indonesia harus dikelola kelompok Barkeley dan lazim disebut Mafia Barkeley.