WahanaNews.co | Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa menyebutkan, perjuangan partai berlambang Kabah pada pemilihan umum Tahun 2024, dimulai dari Jawa Timur.
Bukan tanpa alasan. Secara elektoral, Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah yang cukup berat. Mengingat wilayah tersebut merupakan basis suara dari sejumlah partai besar.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
"Kita mengatakan bahwa laga itu akan kita mulai dan meniupkan terompet serta menabuh genderang pada Harlah ke-49 ini di Jawa Timur," kata dia. Seperti dilansir Antara, Minggu (27/3).
Pada pemilihan umum ke depan, Suharso ingin merebut kembali suara-suara PPP khususnya yang ada di wilayah Jawa Timur. Dia berharap, cita-cita itu bisa diraih PPP pada pemilu mendatang.
Dia optimistis, partai yang lahir pada 1973 itu mampu mendulang hasil positif pada pemilu 2024 di Jawa Timur. Meskipun sesungguhnya wilayah itu memiliki persaingan cukup ketat.
Baca Juga:
Resmi, 50 Politisi Kota Depok sebagai Legislator DPRD Periode 2024 - 2029
"Kita ingin merebutkan kembali, memulangkan kembali suara-suara PPP yang dipinjam dan dibawa pergi oleh mereka-mereka yang nanti akan kembali juga," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, salah satu alasan peringatan puncak Hari Lahir (Harlah) ke-49 PPP dilakukan di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, karena pada wilayah tersebut memiliki tantangan tersendiri secara elektoral.
"Kenapa juga diadakan di Jawa Timur? Jawa Timur ini pertempurannya sangat keras secara elektoral," ujarnya.
Dia meminta para kader PPP membantu perkembangan Nahdlatul Ulama. Mengingat partai yang berlambang Ka'bah tersebut dilahirkan dari salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu.
"Bahwa PPP itu dilahirkan NU, sejarah menuliskannya begitu. Saya ingin mengajak kader-kader PPP yang jadi pengurus NU di seluruh Indonesia, untuk membantu mengembangkan NU ke depan," katanya.
Pada peringatan Harlah ke-49 PPP itu dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Yahya Cholil Staquf, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan sejumlah bupati, wali kota yang ada di wilayah Jawa Timur. [rin]