Sampai di sini sudah jelas bahwa tidak ada masalah bagi calon presiden terpilih Prabowo Subianto jika Anies Rasyid Baswedan, Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo, dan Mahfud MD ingin berkontribusi dalam pemerintahannya. Namun, kemungkinan masalah akan muncul dari pendukung dan partai politik pengusungnya yang mungkin akan menentangnya.
Dalam konteks ini, yang paling bermasalah adalah Anies Rasyid Baswedan, karena pernah menyatakan bahwa Prabowo tidak tahan menjadi oposisi, serta pandangannya tentang pentingnya adanya oposisi dalam sebuah pemerintahan. Sehingga hal ini menjadi penghalang utama bagi Anies Baswedan jika ia ingin bergabung dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Co Captain Timnas AMIN Sebut Refly Harun Tak Mewakili Anies Saat Demo di DPR
Selain masalah pribadi yang dimiliki Anies Baswedan atas ucapannya tersebut, pendukungnya kemungkinan besar pasti dengan tegas menentang bergabung dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Adalah JURU Bicara Timnas Amies-Muhaimin (AMIN) Refly Harun akan menganggap atau mencap Anies Baswedan dan Muhaimin pengkhianat jika akhirnya bergabung pada koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Untuk lebih jelasnya saya sajikan penyataan Refly Harun yang tayang pada channel Youtube SINDOnews (@OfficialSINDOnews) pada, 23 April 2024 dengan judul, “PALU MK! BABAK BARU DEMOKRASI INDONESIA,” sebagi berikut:
“Saya terus terang saja, mengatakan, ya. Saya udah mengatakan, kalau pun misalnya pemerintah sekarang mengajak saya masuk dalam pemerintahan saya udah tolak hari ini. Coba aja liat, itu satu. Tapi kitakan tidak bisa, misalnya, melarang Anies mau gabung, cak imim mau gabung, Nasdem mau gabung,” tegas Refly Harun. Terjadi pertentangan saat itu, lalu Juru Bicara AMIN melanjutkan ucapannya.
Baca Juga:
Terpilih Hakim MK, Refly Harun Soroti Arsul Sani yang Punya Kantor Firma Hukum
“Sebentar, dulu, sebentar, sebentar, saya akan sampai sana. Nah untuk yang otonom, saya akan mengatakan, ”tidak!” Ok, tetapi saya akan bilang juga, sama Anies dan Muhaimin. Hai anda itu sudah dibantu, sudah ditolong, sudah disupport oleh banyak orang yang berharap, Indonesia akan lebih baik dengan anda. Kalau Anda gabung dengan pemerintahan, anda menjadi penghianat! Kan begitu! Ini dengar ya, Anies dan Muhaimin, kalau anda gabung dengan pemerintahan dan tidak mau menjadi oppodisi, anda penghianat, kan sederhana,” kata Refly Harun, seorang Pakar Hukum Tata Negara, pada saat itu.
Sepertinya apa yang dikatakan oleh Refly Harun harus dipertimbangkan dengan serius, terutama bagi Anies Baswedan.
Konsistensi antara kata-katanya dan tindakannya penting, seperti saat Anies mengungkapkan pentingnya peran oposisi. Jika Anies tidak mengikuti prinsip tersebut, itu dapat dianggap sebagai kebohongan yang besar!