WahanaNews.co, Jakarta - Masih ingatkah Anda pada serangan pedas dari calon presiden nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan, saat debat pilpres 2024?
Salah satu pukulan telak yang masih membekas adalah ketika Anies menegaskan bahwa calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tidak tahan menjadi oposisi dan akhirnya memilih untuk bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:
Co Captain Timnas AMIN Sebut Refly Harun Tak Mewakili Anies Saat Demo di DPR
Serang Anies lainnya yang juga sangat tajam adalah memberikan skor evaluasi 11 dari 100 untuk kinerja Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, yang juga merupakan calon presiden. Dengan demikian, Anies memberi nilai sebesar 1,1 untuk kinerja Prabowo. Ini mengindikasikan penilaian yang sangat rendah, karena nilai tertinggi hanya 10.
Namun, akibat serangan tersebut, rakyat membalasnya. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh 96.214.691 suara atau 58,58%, sehingga menang telak dalam satu putaran dalam Pipres 2024.
Kini, situasinya telah berubah setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI secara resmi menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada hari Rabu, 24 April 2024.
Baca Juga:
Terpilih Hakim MK, Refly Harun Soroti Arsul Sani yang Punya Kantor Firma Hukum
Penetapan tersebut mengikuti penolakan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada hari Senin, 22 April 2024.
Bagi Prabowo Subianto, yang selalu menekankan pentingnya kebersamaan dan persatuan demi kemajuan bangsa, serangan tersebut pasti telah dimaafkan dan dilupakan. Jika Anies Rasyid Baswedan dan Muhaiin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ingin bergabung dalam pemerintahan, pasti akan diakomodir oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Prabowo dikenal sebagai orang yang sangat baik hati dan pemaaf, bukan tipe orang yang pendendam. Prinsipnya adalah mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan golongan.
Sampai di sini sudah jelas bahwa tidak ada masalah bagi calon presiden terpilih Prabowo Subianto jika Anies Rasyid Baswedan, Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo, dan Mahfud MD ingin berkontribusi dalam pemerintahannya. Namun, kemungkinan masalah akan muncul dari pendukung dan partai politik pengusungnya yang mungkin akan menentangnya.
Dalam konteks ini, yang paling bermasalah adalah Anies Rasyid Baswedan, karena pernah menyatakan bahwa Prabowo tidak tahan menjadi oposisi, serta pandangannya tentang pentingnya adanya oposisi dalam sebuah pemerintahan. Sehingga hal ini menjadi penghalang utama bagi Anies Baswedan jika ia ingin bergabung dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Selain masalah pribadi yang dimiliki Anies Baswedan atas ucapannya tersebut, pendukungnya kemungkinan besar pasti dengan tegas menentang bergabung dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Adalah JURU Bicara Timnas Amies-Muhaimin (AMIN) Refly Harun akan menganggap atau mencap Anies Baswedan dan Muhaimin pengkhianat jika akhirnya bergabung pada koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Untuk lebih jelasnya saya sajikan penyataan Refly Harun yang tayang pada channel Youtube SINDOnews (@OfficialSINDOnews) pada, 23 April 2024 dengan judul, “PALU MK! BABAK BARU DEMOKRASI INDONESIA,” sebagi berikut:
“Saya terus terang saja, mengatakan, ya. Saya udah mengatakan, kalau pun misalnya pemerintah sekarang mengajak saya masuk dalam pemerintahan saya udah tolak hari ini. Coba aja liat, itu satu. Tapi kitakan tidak bisa, misalnya, melarang Anies mau gabung, cak imim mau gabung, Nasdem mau gabung,” tegas Refly Harun. Terjadi pertentangan saat itu, lalu Juru Bicara AMIN melanjutkan ucapannya.
“Sebentar, dulu, sebentar, sebentar, saya akan sampai sana. Nah untuk yang otonom, saya akan mengatakan, ”tidak!” Ok, tetapi saya akan bilang juga, sama Anies dan Muhaimin. Hai anda itu sudah dibantu, sudah ditolong, sudah disupport oleh banyak orang yang berharap, Indonesia akan lebih baik dengan anda. Kalau Anda gabung dengan pemerintahan, anda menjadi penghianat! Kan begitu! Ini dengar ya, Anies dan Muhaimin, kalau anda gabung dengan pemerintahan dan tidak mau menjadi oppodisi, anda penghianat, kan sederhana,” kata Refly Harun, seorang Pakar Hukum Tata Negara, pada saat itu.
Sepertinya apa yang dikatakan oleh Refly Harun harus dipertimbangkan dengan serius, terutama bagi Anies Baswedan.
Konsistensi antara kata-katanya dan tindakannya penting, seperti saat Anies mengungkapkan pentingnya peran oposisi. Jika Anies tidak mengikuti prinsip tersebut, itu dapat dianggap sebagai kebohongan yang besar!
Dalam konteks ajaran agama Islam, terdapat hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengenai tanda-tanda orang Munafik. Terdapat 3 ciri orang Munafik, yaitu ketika ketika berbicara ia dusta, ketika berjanji ia mengingkari, dan ketika ia diberi amanat ia berkhianat.
آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat).”
Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT agar terjaga dari 3 tanda-tanda orang Munafik ini, Aamiin ya Rabbal Alamin.
Penulis: Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat)