PROSES Analog Switch Off (ASO) yang berlangsung sejak November 2022 menandai era baru dalam penyiaran Indonesia, yakni peralihan dari siaran analog ke digital.
Meski berpotensi besar untuk membawa perubahan positif, implementasi ASO masih menyisakan sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan.
Baca Juga:
Kemenkominfo Katakan Bahwa Penetrasi Siaran TV Digital Sudah Dekati Normal
Salah satu persoalan utama adalah adanya wilayah-wilayah yang mengalami blank spot, atau belum mendapatkan sinyal siaran digital.
Ini menjadi perhatian serius, mengingat kesenjangan akses informasi dapat berimplikasi pada ketidakmerataan literasi di berbagai daerah.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa peralihan ke siaran digital diharapkan tidak hanya menjadi peningkatan teknologi penyiaran, tetapi juga memberi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui peningkatan konten kreatif di ruang digital.
Baca Juga:
Cara Cek Jangkauan Sinyal TV Digital
Dengan potensi luas yang dimiliki teknologi digital, ASO dapat menjadi katalisator untuk mempercepat perkembangan industri kreatif di Indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru serta inovasi dalam bidang penyiaran dan komunikasi.
Namun, melihat kenyataan di lapangan, proses ASO masih membutuhkan penyempurnaan. Stakeholder terkait, seperti pemerintah, lembaga penyiaran, dan penyedia infrastruktur telekomunikasi, perlu terus berkoordinasi guna memastikan bahwa ASO berjalan dengan lancar dan efektif.
Tugas besar ini bukan hanya soal transisi teknologi, melainkan juga upaya untuk menjembatani kesenjangan akses informasi yang masih terjadi di banyak wilayah.