WahanaNews.co | Tahun 1945 silam, AS menjatuhkan bom atom pertama bernama 'Little Boy' di Hiroshima, Jepang.
Walaupun punya nama 'little', namun bom ini pada kenyataannya sangat besar, dengan panjang 3 meter, diameter 71 sentimeter, dan berat sekitar 4,4 ton.
Baca Juga:
Peretas Korut Diduga Susupi Latihan Militer Gabungan Antara Korsel dan AS
Karena bobot yang sangat berat, pasukan AS harus menggunakan pesawat untuk membawanya.
Karena ukuran yang besar dan sulit untuk dibawa, pasca-Perang Dunia II, banyak negara yang mengembangkan senjata nuklir dan berupaya mengurangi ukurannya.
Kita ambil AS sebagai contoh, selama Perang Dingin, serangan tank adalah ancaman terbesar pada saat itu dan bom nuklir taktis pun dikembangkan.
Baca Juga:
Korut Tembakkan Dua rudal Saat Kapal Selam AS tiba di Korsel
Bobot dari bom nuklir taktis hanya 27 kilogram dan namanya adalah W54. Hulu ledak nuklir dari W54 sebenarnya adalah proyektil roket.
Militer AS telah mengembankan platform peluncuran untuk W54, peluncur roket M-388 dapat melontarkan W54 sejauh 4 kilometer.
W54 bisa dikatakan sebagai hulu ledak nuklir terkecil di dunia, dikutip dari Defence View.
W54 dirancang untuk penggunaan taktis dan memiliki daya ledak yang luar biasa jika dibandingkan dengan ukurannya.
Bom ini dirancang oleh Laboratorium Ilmiah Los Alamos dan dibangun oleh Komisi Energi Atom Amerika Serikat.
Sekitar 400 unit W54 diproduksi dari tahun 1961 sampai awal 1962, dan W54 telah dikerahkan sampai setidaknya tahun 1971.
Perangkat ukuran kecil ini pertama kali dimaksudkan untuk digunakan oleh tentara Angkatan Darat AS dalam pertempuran.
Secara teori, W54 cukup kecil untuk diluncurkan menggunakan semacam bazooka, dikutip Zona Jakarta dari Military History.
W54 juga cukup kecil untuk digunakan sebagai SADM (Special Atomic Demolition Munition) atau disebut "Backpack Nuke".
Military History menambahkan bahwa istilah ini dekat dengan militer AS, jika diartikan W54 adalah "bom koper".
Meskipun bom nuklir W54 berukuran sangat kecil tetapi dia sangat kuat. Ketika meledak, semua kehidupan dalam radius 5 kilometer akan lenyap.
Dan gedung-gedung tinggi sejauh 600 meter akan rata dengan tanah. Dan jangkauan radiasi setelah meledak mencapai 10 kilometer, kutip Military History.
Bagaimanapun, W54 tetaplah bom nuklir, tidak peduli ukuran kecilnya dan tidak bisa disandingkan dengan bom konvensional.
Namun, sangat disayangkan bahwa bom nuklir ini tidak berumur panjang. Setelah dikirim ke tentara, dia mendapatkan banyak kritik.
Kritik itu menyasar pada pengoperasian W54, dengan peluncur roket M-388 yang mampu melepaskan bom ini hanya sejauh 4 kilometer.
Penting untuk diingat bahwa radius ledakan W54 sejauh 5 kilometer dan gelombang setelah ledakan mencapai 10 kilometer.
Berarti setiap mengerahkan W54, AS harus mengorbankan tentara mereka sendiri. Hal ini lah yang dinilai AS sebagai ide bodoh.
Karena masalah "keamanan", militer AS memberhentikan produksi dan tidak pernah memakainya lagi di medan pertempuran. [rin]