WahanaNews.co | Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI dan Huawei Indonesia menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk berkolaborasi dalam mempersiapkan generasi pemimpin digital perempuan di Indonesia di masa mendatang, Selasa (1/2/2023) lalu.
Mengusung tema "Peningkatan Sinergitas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Menuju Transformasi Digital yang Responsif Gender dan Ramah Anak", MoU tersebut bertujuan mengintensifkan kegiatan bersama dalam pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan di era transformasi digital.
Baca Juga:
KemenPPPA: Perlu perlindungan konsumen berperspektif gender
Mengutip rilis resmi Huawei Indonesia, dikatakan bahwa ruang lingkup MoU antara Kemen PPPA dan Huawei meliputi dua aspek, yaitu peningkatan literasi dan keterampilan digital bagi perempuan dan anak, serta meningkatkan akses ke internet yang aman dan perangkat digital bagi perempuan dan anak-anak.
"Perkembangan teknologi yang sangat pesat, yang saat ini kita alami tentunya memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengakses berbagai fasilitas teknologi digital seperti internet dan media sosial, demi mendapatkan informasi dan pengetahuan," ujar Menteri PPPA RI, Bintang Puspayoga, dikutip Jumat (3/3/2023).
Menurut Bintang, kecanggihan yang ditawarkan teknologi telah mendukung perempuan untuk semakin berdaya dan mampu berkontribusi di semua bidang, terutama dalam ekonomi digital.
Baca Juga:
Rentan Terjerat Pinjol, Perempuan Diminta Tidak Hedonisme
"MoU antara Kemen PPPA dan Huawei ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas, koordinasi, serta kerja sama dalam upaya peningkatan sinergi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menuju transformasi digital yang responsif gender maupun ramah anak, melalui peningkatan literasi dan kecakapan digital di kalangan perempuan dan anak, serta peningkatan akses internet termasuk perangkat digital yang aman bagi perempuan dan anak," papar Bintang.
Sementara itu, Vice President, Director of the Board, James Sun menjelaskan bahwa Huawei melihat pentingnya teknologi digital untuk membuka potensi yang tersedia bagi anak-anak dan perempuan yang memungkinkan mereka mencapai kualitas hidup terbaiknya.
James menambahkan, Huawei juga mengakui peran penting perempuan sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia di masa pemulihan pascapandemi, dengan sebagian besar dari 37 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada saat ini dijalankan oleh perempuan. Beberapa di antaranya juga telah mengadopsi teknologi baru untuk mengubah bisnis mereka.