Sepekan setelah dilantik untuk masa jabatan kedua, Trump langsung menginstruksikan Departemen Pertahanan untuk menyiapkan sistem pertahanan udara yang mampu mencegah serangan skala besar.
Menurut Gedung Putih, ancaman udara adalah “yang paling mematikan” bagi AS saat ini.
Baca Juga:
Kemenangan Bersejarah di Kandang: Napoli Angkat Trofi Liga Italia Setelah Duel Sengit
Skala dan Kapasitas
Berbeda dari sistem lain, Golden Dome mencakup pertahanan multilapis dari darat, laut, hingga orbit. Sistem ini diproyeksikan mencakup seluruh wilayah AS bahkan Kanada, yang disebut Trump telah menyatakan minat untuk bergabung.
Trump menyatakan, “Tidak ada sistem seperti ini. Kita punya sistem rudal terbatas, tapi tidak ada yang sekomprehensif ini.”
Baca Juga:
Tiga Terduga Pelaku Pungli di Jalinsum Tigalingga-Tanah Pinem, Ditangkap Polisi
Laporan dari Badan Intelijen Pertahanan menyebutkan bahwa teknologi rudal dari China dan Rusia berkembang pesat dan siap mengeksploitasi kelemahan sistem pertahanan AS.
Teknologi Canggih dari Luar Angkasa
Golden Dome akan mengandalkan sensor dan sistem pencegat berbasis orbit. Target utamanya mencakup rudal hipersonik dan senjata orbit seperti FOB (Fractional Orbital Bombardment).