WahanaNews.co, Jakarta – Pada 2021, militer Israel berperang selama 11 hari melawan Hamas di Gaza. Pertempuran kala itu menewaskan lebih dari 260 warga Palestina dan 13 warga Israel.
Israel pernah ketahuan menggelar operasi rahasia di media sosial dengan melibatkan para influencer untuk menjaga citra di mata publik ketika konflik Gaza pada 2021.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Beberapa hari setelah perang dahsyat Israel dengan militan Gaza pada tahun 2021, tentara Israel mulai mengerahkan pasukannya ke front berbeda: operasi rahasia di media sosial untuk menyanjung operasi pemboman militer.
Dikutip dari AP, Maret 2023, seperti melansir dari CNN Indonesia, Sabtu (18/11/2023) militer Israel mengaku membuat "kesalahan" terakait kampanye pengaruh rahasia di media sosial demi meningkatkan citranya di mata masyarakat Israel dalam konflik tersebut.
Harian Haaretz Israel pertama kali mengungkap operasi media sosial tersebut pada Rabu (22/3). Modusnya, tentara Israel menggunakan akun palsu untuk menyembunyikan asal-muasal kampanye tersebut di Twitter, Facebook, Instagram, dan TikTok.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Para ahli mengatakan militer Israel sering menggunakan akun media sosial yang tidak autentik untuk mengumpulkan informasi intelijen mengenai negara-negara Arab dan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Namun, kampanye pengaruh kali itu adalah yang pertama kalinya menargetkan warga Israel.
Uri Kol, pakar kampanye digital, mengatakan pengungkapan tersebut dapat mengisyaratkan tentara Israel menggunakan taktik tersebut secara diam-diam terhadap Israel sebelumnya.