Dalam perang Israel-Hamas terbaru sejak 7 Oktober, Israel kembali dituding melakukan kampanye media sosial dengan merekrut sejumlah pemengaruh.
Dilansir Parstoday, Israel dituding mendekati sejumlah influencer untuk melakukan kampanye di media sosial, salah satunya adalah Sara Watson yang merupakan seorang influencer asal Inggris.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Sara mengaku didekati oleh rezim Israel, disuap, dan bahkan dipaksa untuk mencabut dukungannya terhadap Palestina.
Kemudian, seorang aktivis media sosial Sulaiman Ahmed juga mengunggah video yang menayangkan influencer Amerika Serikat (AS) yang mengklaim pihak Israel membayar US$1.000 untuk setiap video kontra Palestina yang diunggah.
"Tahukah Anda bahwa Israel membayar para influencer di media sosial sebesar US$1000 per video untuk membuat laporan tentang Hamas yang jahat dan biadab, memenggal kepala bayi dan melakukan semua ini dan membela hak Israel untuk mempertahankan diri dalam genosida ini. Mereka membayar para influencer sebesar US$1000 per video," kata orang dalam video yang diunggah Sulaiman pada 20 Oktober 2023.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Sejauh ini, Israel belum mengonfirmasi tudingan-tudingan tersebut.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.