Kalau semula terdiri dari tiga unit pabrik yakni amonia, urea dan utilitas, ke depan Pupuk Kaltim hanya bermaksud membangun kembali pabrik urea di Pabrik 1. Desain kapasitas produksinya mencapai 1.725 ton per hari.
Anton menjelaskan, selama ini limbah CO2 dari pabrik amonia sudah diolah menjadi urea. "Tapi masih tetap ada excess-nya jadi Pabrik 1 nanti ditujukan untuk menambah kapasitas urea yang memanfaatkan excess CO2 itu," kata dia.
Baca Juga:
Pemkab Fakfak dan Pupuk Kaltim Lakukan Ratas bersama Menteri Investasi, Pabrik Pupuk Fakfak Segera Dibangun
Sebagai informasi, Pupuk Kaltim adalah produsen pupuk urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sejauh ini, mereka memiliki 13 pabrik yang terdiri dari masing-masing lima pabrik dan urea, satu pabrik NPK fused granulation, satu pabrik NPK blending, satu pabrik boiler batubara serta unit pergudangan.
Total kapasitas produksi pupuk urea sebesar 3,43 juta ton per tahun sedangkan amonia mencapai 2,74 juta ton per tahun. Kalau kemampuan produksi NPK sebanyak 300.000 ton per tahun. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.