Sementara itu, 46 persen bisnis yang menjadi responden mereka tidak memiliki pengetahuan tentang cara mengurangi risiko pengambilalihan akun.
Niki menjelaskan pengambilalihan akun dengan social engineering saat ini marak dilakukan, karena akses terhadap tools atau peralatan penipuan tersebut mudah diakses. Menurutnya, peralatan malware saat ini bahkan bisa didapatkan dengan harga Rp500 ribu saja.
Baca Juga:
MRT Jakarta: Solusi Tepat dalam Mengatasi Kemacetan dan Pemangkasan Waktu
"Toolsnya ini bukan tools yang rumit, tools ini bisa dibeli, malware bisa beli dengan harga Rp500 ribu dan dipakai berulang-ulang untuk menipu ratusan korban." terang Niki.
"Ratusan korban dengan biaya investasi cuma Rp500 ribu. Dapat apps malware untuk bisa menyedot data-data dari Hp-Hp semua ponsel Anda. Segampang itu, semurah itu," lanjutnya.
Solusi aman
Baca Juga:
Simak Daftar Modus Penipuan via WhatsApp Terbaru Tahun 2024
Dalam kesempatan tersebut, VIDA juga meluncurkan VIDA Authentication Suite yang menawarkan solusi lebih aman dibandingkan SMS OTP, yakni Phone Token dan Face Token.
VIDA Phone Token menggantikan SMS OTP dengan kunci kriptografi yang terikat pada perangkat pengguna, menghilangkan risiko serangan yang memanfaatkan OTP berbasis SMS.
Sementara VIDA Face Token memanfaatkan keamanan Infrastruktur Kunci Publik (PKI) yang dikombinasikan dengan biometrik wajah dan deteksi keaktifan, memastikan hanya pengguna yang sah dapat mengakses akun mereka.