Ketiga,
mengelola anggaran pendidikan secara efisien dan akuntabel: mencegah kebocoran.
Sebab,
sebetulnya Indonesia adalah salah satu pembelanja pendidikan terbesar di dunia
jika pengeluaran diukur sebagai bagian dari total pengeluaran publik, tetapi
tidak jika pengeluaran diukur sebagai bagian dari produk domestik bruto (Bank
Dunia, 2020).
Baca Juga:
Keinginan Ganjar Tingkatkan Status Guru, Mengajar Beberapa Tahun Bisa Bergaji hingga Rp30 Juta
Pada
2020, pemerintah Indonesia mengalokasikan 20 persen dari belanja publik untuk
sektor pendidikan dengan total anggaran sebesar Rp 508 triliun (49 miliar dolar
AS).
Ini
kemudian dibagi secara terpusat, dengan proporsi yang signifikan diberikan
kepada pemerintah daerah melalui dana alokasi khusus.
Dilapokan,
lebih dari 80 persen dari anggaran tersebut dipakai untuk membaya gaji guru.
Baca Juga:
Ganjar Pranowo Mimpikan Gaji Guru Rp 30 Juta
Namun,
standar hidup guru dan kinerja mereka tidak lebih daripada kebanyakan sistem
pendidikan di seluruh dunia.
Apabila,
kita fokus membenahi mutu guru dan dosen, niscaya niat dan upaya kita untuk
mereformasi pendidikan nasional akan berjalan mulus.
Bukan
mustahil, dunia pendidikan kita akan mampu bersaing lembaga pendidikan di
negara lain, menghasilkan SDM yang berkarakter, berkompeten dan siap
memenangkan persaingan di pasar kerja, baik domestik maupun global.