Proses ini melemahkan stabilitas lapisan es, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko pecahnya lapisan es utama, seperti yang pernah terjadi pada Larsen B Ice Shelf di tahun 2002.							
						
							
							
								Siklus ini bersifat merusak: mencairnya es memicu letusan vulkanik, sementara letusan tersebut mempercepat pencairan lebih lanjut. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										BMKG Catat Suhu Panas Capai 36 Derajat di Sejumlah Kota, Warga Diimbau Waspada Dehidrasi
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Para ilmuwan memperkirakan bahwa proses ini terjadi secara perlahan, berlangsung selama beberapa abad.							
						
							
							
								Namun, skala waktu yang panjang tidak mengurangi dampaknya, terutama karena interaksi ini dapat mempercepat hilangnya lapisan es utama Antarktika, yang berpotensi menaikkan permukaan laut hingga lebih dari 3 meter dalam beberapa abad mendatang.							
						
							
							
								Yang lebih mengkhawatirkan, siklus destruktif ini dapat tetap berlangsung meskipun upaya global untuk menekan pemanasan iklim berhasil. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Satu Aksi, Ubah Medan: DLH Ungkap Dampak Nyata PROKLIM!
									
									
										
									
								
							
							
								Hal ini menunjukkan bahwa dampak dari perubahan iklim dapat melampaui kemampuan manusia untuk segera mengendalikan situasi, menegaskan perlunya tindakan cepat dan jangka panjang.							
						
							
							
								[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]							
						
					 
					
						Ikuti update 
berita pilihan dan 
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik 
https://t.me/WahanaNews, lalu join.