WahanaNews.co, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim marah setelah unggahannya terkait pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dihapus atau di-takedown sepihak oleh Instagram yang berada di bawah naungan Meta. Ada apa?
Melansir CNN Indonesia, dalam unggahannya di akun X, Anwar mengecam tindakan Meta, perusahaan induk Instagram ini karena bukan yang pertama kali ia alami.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Sebelumnya, dia juga meretweet unggahan akun Kantor PM Malaysia yang memprotes Instagram yang men-take down sepihak pertemuan Anwar dan pemimpin Hamas tersebut di Doha, Qatar, Mei lalu.
"Meta sekali lagi bertindak biadab dan telah menghina perjuangan rakyat Palestina jika menurunkan video pernyataan serta ucapan duka cita dan kritikan terhadap pembunuhan Almarhum Ismail Haniyeh," kata Anwar di X.
Mengutip dari Reuters, hingga Kamis (1/8) siang, Meta, yang memiliki Instagram, Facebook, Threads, belum memberikan respons atau pernyataan resmi terkait penghapusan sepihak konten Anwar soal Hamas tersebut.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Aturan takedown konten
Meski begitu, ada aturan lama soal konten Meta yang bisa dikaitkan dengan Hamas.
Meta sudah mendeklarasikan Hamas sebagai organisasi berbahaya dan melarang konten yang mempromosikan kelompok tersebut. Perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu juga mencap serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 sebagai aksi teroris.