Rekam medis dalam aplikasi SATUSEHAT nantinya termasuk Covid-19, rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, basis data stunting.
"Ibu-ibu bisa akses vaksinnya, vaksin anak-anak. Itu kan satu manfaat, ya, pada waktu nanti anaknya mau ke luar negeri, sekolah, nanti, misalnya (ditanya) sudah (vaksin) polio belum. Itu akan ada di dalam Satu Sehat application," kata Setiaji.
Baca Juga:
PDN Cikarang, Kominfo Targetkan Aktif Awal 2025 Akui Efek PDNS 2
Aplikasi ini juga bisa mengetahui berbagai rekam jejak kesehatan masyarakat yang menggunakannya.
"Bisa tahu imunisasi anak kita yang pakai apa saja. Kalau kita cek darah di laboratorium masuk datanya ke situ. Misal check-up rumah sakit masuk, bukan hanya data tulisan, tapi data image dan video Ct-Scan MRI masuk. Kalau kita beli obat di apotek masuk," kata dia.
2. Pendataan cepat
Baca Juga:
Realisasi Anggaran PDN Kominfo Capai Rp 700 Miliar dari Dana APBN
Dengan integrasi data di SATUSEHAT ini, Menkes berharap dokter dapat dengan mudah melihat rekam jejak kesehatan seseorang dari aplikasi tersebut.
"Dokternya bisa lihat. Misal dia rajin lari, jantungnya bagus, enggak pernah check up jantung, tapi perutnya bermasalah. Jadi dokternya jauh cepat tahu," kata dia.
Aplikasi ini, lanjut Budi, nantinya juga dapat digunakan oleh Pemda setempat untuk memahami kondisi kesehatan populasi warga di daerah tertentu.