Cahaya itu sendiri sudah cukup untuk menyebabkan kebutaan kilat yang biasanya bersifat sementara dan dapat berlangsung beberapa menit.
berkekuatan 1 megaton yang dijatuhkan akan membuat orang-orang yang jauhnya hingga 21 km akan mengalami kebutaan kilat pada hari yang cerah dan mereka yang berada sekitar 85 km dari jatuhnya bom nuklir akan mengalami buta sementara.
Baca Juga:
China Ancam AS, Minta Segera Kurangi Senjata Nuklir
Dampak lainnya adalah panas yang ditimbulkan dan bisa dirasakan oleh manusia dari jarak belasan kilometer. Pada manusia yang berada di jarak 11 kilometer dari lokasi ledakan nuklir akan menderita luka bakar tingkat pertama.
Sedangkan mereka yang berada pada jarak 8 kilometer akan merasakan luka bakar tingkat tiga yang bisa membuat jaringan kulit melepuh. Luka bakar tingkat tiga ini akan berakibat fatal jika tidak segera mendapat pertolongan medis.
Suhu di dekat lokasi ledakan nuklir akan sangat panas. Di Hiroshima saja, suhu ledakan bom diperkirakan mencapai 300.000 derajat celcius. Ini sekitar 300 kali lebih besar dari suhu ketika manusia dikremasi.
Baca Juga:
Pertemuan Epik Prabowo-Putin: Langkah Besar Menuju Era Baru Nuklir
juga mendorong udara menjauh dan menciptakan gelombang kejut yang dapat menghancurkan benda dan merobohkan bangunan. Dalam radius 6 km dari bom 1 megaton, gelombang kejut akan menghasilkan kecepatan angin sebesar 255 km/jam dan 180 metrik ton gaya untuk merobohkan semua bangunan dua lantai.
Sedangkan dalam radius 1 km, tekanan puncaknya empat kali lipat dari jumlah itu dan kecepatan angin bisa mencapai 756 km/jam. Secara teknis, manusia dapat menahan tekanan sebesar itu tetapi orang akan tewas akibat tertimpa bangunan.
Seandainya manusia selamat dari ledakan nuklir, mereka akan menghadapi dampak radiasi berkepanjangan. Karena akan ada efek cuaca yang akan membuat bumi berada dalam musim dingin ekstrem akibat asap dan jelaga yang terlepas ke atmosfer.