Banjir tersebut diakibatkan curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah wilayah yang dilanda banjir antara lain Kabupaten Pekalongan, Demak, Grobogan, Sragen, Temanggung, Banjarnegara, hingga Batang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga terkait lainnya melaksanakan operasi modifikasi cuaca di wilayah Jakarta pada akhir tahun lalu.
Baca Juga:
Ini Kata Pakar, Soal Penemuan Jejak Kaki Dinosaurus Terbesar di Inggris
Tahap pertama modifikasi dilaksanakan pada 7 hingga 9 Desember, sementara tahap kedua tanggal 12-15 Desember, dan tahap ketiga 24 hingga 31 Desember.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengklaim OMC tahap pertama itu berhasil mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jabodetabek. OMC yang dilakukan pada tahap pertama terbukti mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen di beberapa wilayah Jakarta, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan.
Dwikorita mengatakan upaya OMC dilakukan dengan melakukan penyemaian awan selama dua hari berturut-turut. Sebanyak lima sorti penerbangan dilakukan menggunakan empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta.
Baca Juga:
Pakar BRIN Ungkap Usai Megathrust Selat Sunda Pecah Tsunami Bisa Hantam Jakarta 2,5 Jam
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.