Berdasarkan temuan ini, peneliti akhirnya lebih memahami garis fauna tak kasat mata yang memisahkan jenis fauna asiatis dan australis.
Garis Wallace melintasi bagian tengah Indonesia, antara Kalimantan dan Sulawesi. Garis ini menjadi pemisah jenis-jenis mamalia, burung, bahkan spesies manusia purba di kepulauan Asia Tenggara.
Baca Juga:
Bupati Tapteng Hadiri Munas Apkasi ke-6 di Manado
Awalnya, keberadaan penghalang ini membuat para ilmuwan bingung karena terdapat perbedaan yang signifikan dalam satwa liar di pulau tersebut.
Di sebelah barat garis tersebut, terdapat mamalia berplasenta seperti kera, harimau, dan gajah.
Namun, di wilayah timur, di mana marsupial dan kakatua yang biasanya diidentifikasi dengan Australia lebih umum, mamalia berplasenta hampir tidak ditemukan, meskipun daerah ini berdekatan.
Baca Juga:
J-10C dan Su-35, Duet Maut Baru yang Siap Perkuat Langit Indonesia
Dilansir dari Science Alert, kondisi ini mungkin terjadi karena Argoland membawa serta satwa liar dari Australia yang kemudian tersebar ke wilayah Asia Tenggara.
"Rekonstruksi ini memiliki signifikansi besar dalam pemahaman proses-proses seperti evolusi keanekaragaman hayati dan iklim, atau untuk menemukan sumber daya alam," ungkap van Hinsbergen.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.