WahanaNews.co, Florida - Roket Starship milik SpaceX telah menyelesaikan peluncuran keduanya. Percobaan kali ini juga berakhir dengan roket meledak, namun lebih sukses dibanding percobaan pertama pada April lalu.
Peluncuran roket terbesar di dunia ini berlangsung dari fasilitas SpaceX di Boca Chica, Florida, pada Sabtu (18/11) pukul 8.00 waktu setempat.
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi SpaceX: Falcon 9 Alami Kegagalan Pertama Sejak 2016
Seperti peluncuran sebelumnya, roket terdiri dari booster Super Heavy dan upper stage Starship yang terpisah setelah mencapai ketinggian tertentu.
Untuk menghindari kegagalan seperti pada peluncuran pertama, SpaceX menggunakan strategi 'hot staging', di mana mesin upper stage mulai dinyalakan sebelum Starship dan Super Heavy benar-benar terpisah.
Proses pemisahan antara Starship dan Super Heavy berlangsung sesuai jadwal, sekitar 2 menit dan 41 detik setelah roket meluncur. Pada awalnya, pemisahan terlihat lancar, tetapi sayangnya, booster Super Heavy meledak beberapa saat setelahnya.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
"Kami akan mengambil data itu dan meningkatkan urutan hit staging dan mungkin meningkatkan hardware-nya untuk peluncuran berikutnya," kata Quality Engineering Manager SpaceX Kate Tice dalam livestream peluncuran Starship, seperti dikutip dari Space, Minggu (19/11/2023).
SpaceX mengonfirmasi booster Super Heavy mengalami 'rapid unscheduled disassembly'.
Ledakan ini tentu tidak sesuai dengan target SpaceX karena booster Super Heavy rencananya bisa dibawa mendarat di wilayah Teluk Meksiko agar bisa dipakai kembali seperti roket SpaceX lainnya.
Sementara itu upper stage Starship terus terbang selama beberapa saat setelah memisahkan diri dari Super Heavy.
Namun, SpaceX kehilangan komunikasi dengan Starship sekitar delapan menit setelah peluncuran, dan ada kemungkinan bagian roket tersebut hilang.
Meskipun berakhir dengan ledakan dan kehilangan komunikasi, peluncuran keduanya dari roket Starship ternyata jauh lebih berhasil dibandingkan dengan peluncuran pertama.
Selain pemisahan tahap yang sukses, roket ini berhasil terbang lebih lama dan mencapai ketinggian yang lebih tinggi, yakni mencapai 148 km dan melewati garis Karman sebagai batas luar angkasa.
SpaceX pertama kali meluncurkan roket Starship pada tanggal 20 April 2023, yang sayangnya berakhir dengan ledakan sekitar empat menit setelah peluncuran.
Akibat insiden tersebut, SpaceX menjadi obyek penyelidikan oleh Federal Aviation Administration dan harus mendapatkan izin sebelum dapat meluncurkan roket kembali.
[Redaktur: Elsya TA]