Meski hasilnya sering terdengar masuk akal, ia tetap menyarankan agar pengguna memperlakukan ChatGPT sebagai alat bantu, bukan sebagai sumber kebenaran mutlak.
“ChatGPT itu alat bantu, bukan pengganti akal sehat kita,” ujar Altman.
Baca Juga:
Hadiri Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 di Belgia, Dewan Pers Sebut AI Peluang Sekaligus Ancaman
Altman juga menyentil soal rencana monetisasi di masa depan. Jika kelak muncul iklan atau layanan berbayar, ia menegaskan bahwa isi jawaban AI tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan bisnis.
“Kalau isi jawaban ChatGPT sampai dipengaruhi oleh siapa yang bayar lebih, itu akan menghancurkan kepercayaan pengguna,” tegas Altman.
Sebagai salah satu tokoh kunci dalam pengembangan AI global, Altman mengingatkan bahwa kepercayaan adalah aset terbesar dalam teknologi seperti ChatGPT. Maka, transparansi dan tanggung jawab jadi kunci utama keberlanjutan.
Baca Juga:
Pendiri Microsoft Bill Gates, di Depan Prabowo Bicara AI untuk Pendidikan dan Pertanian
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.