Di sisi lain, nitrogen adalah gas yang menyusun 78 persen atmosfer bumi.
Akan tetapi, gas ini hanya aman jika bercampur dengan oksigen dalam jumlah tertentu. Gas nitrogen murni amat berbahaya karena dapat menghambat penggunaan oksigen di dalam sel tubuh.
Baca Juga:
Kisah Penjual Manisan Kolang-kaling, Demi Sesuap Nasi Nekat Jualan di Tengah Demo
Saat gas air mata ditembakkan, gas yang keluar akan langsung bereaksi dan menimbulkan sensasi terbakar pada mata, saluran pernapasan, kulit, dan berbagai organ tubuh lainnya.
Penggunaan gas air mata memang efektif untuk meredam dan membubarkan aksi massa yang membeludak. Namun, penggunaannya tetap berpengaruh pada kesehatan.
Kedaluwarsa ataupun tidak, gas air mata tetap menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.
Baca Juga:
Brimob Kocar-kacir Terkena Gas Air Mata saat Bubarkan Demo Ojol di Solo
Gas air mata bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru.
Efek gas air mata biasanya terasa dalam 30 detik setelah terpapar. Gejala pertama yang akan Anda rasakan adalah mata perih disertai keluarnya air mata.
Setelah itu, paparan gas air mata juga akan menyebabkan sesak napas, nyeri dada, iritasi kulit, serta produksi air liur berlebih.