Dikutip dari Reuters pada Jumat (24/10/2025), kemitraan May Mobility dan Grab tidak hanya sekadar investasi, tetapi juga membentuk cetak biru (blueprint) tentang bagaimana robotaxi dapat dioperasikan di dalam platform transportasi daring yang sudah mapan.
Grab sendiri dikenal sebagai salah satu pemain terbesar dalam industri transportasi daring di Indonesia, bersama dengan Gojek. Namun, belum ada kepastian apakah proyek kerja sama dengan May Mobility itu akan membawa robotaxi beroperasi di Indonesia dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Uji Coba Taksi Otonom Robotaxi Tesla Diizinkan di Arizona
Pihak May Mobility menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait nilai investasi maupun lokasi peluncuran pertama robotaxi di Asia Tenggara, meski sinyal kuat mengarah pada Singapura sebagai basis uji coba awal.
Sebelumnya, May Mobility sudah lebih dulu menjalin kemitraan strategis dengan Lyft untuk meluncurkan armada taksi otomatis di Atlanta.
Tidak berhenti di situ, teknologi yang dikembangkan perusahaan ini juga dikabarkan akan segera tersedia di aplikasi Uber untuk memperluas jaringan layanan robotaxi di berbagai wilayah Amerika Serikat.
Baca Juga:
Polemik Perwakilan Grab yang Bertemu Wapres Palsu: Grab Pastikan Asli
Perusahaan yang berbasis di Ann Arbor, Michigan, ini telah menggelar layanan komersial tanpa sopir manusia sejak awal tahun 2025.
Dalam ekspansi ke Asia Tenggara, mereka akan memanfaatkan kecanggihan teknologi pemetaan dari Grab, yaitu GrabMaps, yang dibekali kecerdasan buatan (AI) untuk memproses data jalan raya di berbagai kota secara real-time dan menghasilkan peta hiperlokal yang akurat.
Sebelumnya pada September 2025, Grab juga telah dipilih oleh otoritas Singapura untuk mengoperasikan layanan shuttle otomatis di sejumlah area perkotaan.