Kini Danny masih menunggu proses administrasi di BRIN untuk melakukan penelitian. Jika sudah selesai, ia dan tim akan melakukan studi tahap awal sekitar beberapa bulan untuk mengetahui struktur dan usia piramida tersebut.
"Kita masih tunggu biayanya. Mudah-mudahan dalam beberapa bulan ke depan ini sudah ada pembiyaanya lah sehingga kita bisa langsung survei," tutupnya.
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
Gunung Padang hingga kini masih memicu kontroversi terutama karena metode penelitiannya yang agak jauh dari ilmiah.
Situs ini mencuat pada 2011 berdasarkan wangsit Turangga Seta yang menyebut ada piramida berisi gerbong emas di bawah situs Gunung Padang.
Pemerintah meresponsnya dengan membentuk Tim Nasional Penelitian Situs Gunung Padang. Penggalian dilakukan dengan mengerahkan prajurit TNI dengan menggunakan linggis dan bor, alat yang tak lazim dalam penggalian arkeologis.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Arkeolog Balai Arkenas, Bagyo Prasetyo, menolak mengatakan Situs Gunung Padang berbentuk piramida.
"Situs Gunung Padang merupakan undak tanah diperkuat dengan bongkahan batu," kata dia dalam Seminar Arkeologi Situs Gunung Padang di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tahun 2014 lalu.
Hingga kini, tak ada kesimpulan meyakinkan soal studi ilmiah situs ini.