Penurunan harga yang dilakukan Tesla ini juga terjadi karena ekonomi China masih dalam pemulihan setelah melakukan pembatasan ketat pandemi Covid-19. Konsumen di China juga masih menahan diri dalam berbelanja.
CEO perusahaan konsultan otomotif ZoZoGo, Michael Dunne, mengatakan bahwa Tesla tampaknya yakin bahwa cara terbaik untuk memenangkan pasar China saat ini dengan permintaan yang lebih lemah adalah dengan pemotongan harga agresif yang berkelanjutan dari waktu ke waktu. Ini bisa memberi tekanan besar pada para pesaingnya di sana, tambahnya.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
"Orang Cina tidak punya pilihan selain memenuhi pemotongan harga dengan cara mereka sendiri, memberikan tekanan lebih lanjut pada keuntungan mereka. Margin BYD sekarang sangat tipis. NIO, Li Auto, dan Xpeng kehabisan darah, bertahan," ucapnya.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.