Lantaran dirinya ragu akan gagasan tersebut, Sobel melakukan percobaan dengan meminta 20 orang dewasa yang sehat untuk mengendus campuran oktan dan carvone melalui satu lubang hidung pada satu waktu.
Kendati para sukarelawan tidak mengetahuinya, mereka selalu menghirup campuran yang sama.
Baca Juga:
Polda Jateng Turunkan Tim Patroli Siber Antisipasi Situs Jual Beli Organ
Tapi itu sama sekali tidak seperti yang mereka pikirkan. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature, Sobel melaporkan bahwa 17 subjek menggambarkan bau oktan yang lebih kuat ketika mereka menggunakan lubang hidung yang lebih tersumbat.
Bahkan mencium lebih banyak carvone melalui lubang hidung yang lebih jernih.
"Ini tidak seperti yang satu mencium bunga mawar dan yang lain mencium aroma ceri. Tapi saya pikir itu akan menjadi dasar dalam memahami indera penciuman," ungkap Sobel.
Baca Juga:
Kasus Jual Beli Organ, 7 Situs dan 5 Grup Medsos Dihilangkan
Dengan setiap lubang hidung mampu mendeteksi berbagai jenis bahan kimia, katanya, itu akan memperluas variasi bau yang bisa dideteksi.
Seperti dikutip dari Encyclopedia Britannica, Senin (29/8/2022) hidung adalah indera penciuman, yang juga menghirup banyak oksigen.
Lubang hidung manusia telah berevolusi untuk melakukan kedua peran tersebut, meskipun setiap lubang hidung lebih memilih satu peran daripada yang lain pada waktu yang berbeda.