WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketua DPP PDI-P, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), membagikan kisah di balik batalnya Anies Baswedan memperoleh dukungan dari PDI-P untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Ahok, banyak pihak di internal PDI-P yang kurang memahami pandangan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, ketika mencoba mengusulkan Anies sebagai calon yang diusung oleh partai dalam pemilihan gubernur.
Baca Juga:
Tom Lembong Jadi Tersangka Korupi, Anies: Amat-amat Mengejutkan
Ahok mengungkapkan bahwa sejak awal, Megawati sudah memiliki prinsip untuk mengusung kader internal PDI-P sebagai bagian dari strategi investasi politik jangka panjang.
Bahkan, nama Anies tidak pernah masuk dalam agenda rapat DPP PDI-P terkait Pilkada Jakarta.
"Enggak pernah dibahas dalam rapat DPP bahwa Anies akan dicalonkan. Enggak ada," tegas Ahok, dalam program Gaspol! Kompas.com, dikutip Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga:
Survei Poltracking: Pilkada DKI Jakarta, Pemilih Anies Berlabuh Pilih RK-Suswono
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menceritakan bahwa pada 26 Agustus 2024, PDI-P tidak pernah memberikan undangan untuk mendeklarasikan Anies sebagai calon gubernur.
Padahal saat itu, kabar bahwa PDI-P bersepakat dengan Anies sudah santer beredar, dan Anies sempat datang ke kantor DPP PDI-P mengenakan baju merah serta berfoto bersama Rano Karno.
Ahok mengaku sempat menanyakan langsung kepada Megawati mengenai isu tersebut. Namun, Megawati menjawab dengan tegas bahwa dirinya sudah mencoret nama Anies dari daftar calon yang diusulkan.
Ahok menekankan bahwa bukan dirinya yang menghalangi langkah Anies, melainkan keputusan itu sudah diambil Megawati lebih dulu tanpa konsultasi dengannya.
Pada akhirnya, PDI-P memilih mengusung kader internalnya, Pramono Anung dan Rano Karno, sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]