WahanaNews.co, Jakarta - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) mengakui bahwa mereka menghadapi keterbatasan logistik untuk meningkatkan jumlah alat peraga kampanye (APK) dalam rangka kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kepala Pelatih Timnas Amin, Ahmad Ali, menyatakan bahwa satu-satunya modal yang dimiliki pasangan Anies-Muhaimin untuk menghadapi Pilpres mendatang adalah gagasan.
Baca Juga:
Ketua Fraksi PKB DPR RI Belum Tentukan Sikap Pasca Pemilu 2024
“Kami mau juga memperbanyak APK, tapi kami tidak punya duit. Kami mau juga, memiliki APK yang banyak, tapi kami tidak punya duit,” kata Ahmad Ali, melansir Kompas.com, Rabu (27/12/2023.
“Yang ada, kami memiliki gagasan, sehingga kemudian itulah modalnya Mas Anies untuk maju,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Nasdem itu.
Ahmad Ali menilai, Pilpres bukanlah merupakan kompetisi adu banyak alat peraga kampanye.
Baca Juga:
Anies-Muhaimin Rontok di TPS Tom Lembong dan Paloh, Kondisi Internal Timnas AMIN Terungkap
Namun, Pilpres adalah kompetisi adu hebat kandidat untuk memaparkan gagasan dan program yang akan dijalankan jika terpilih.
Dengan keterbatasan logistik, pasangan Amin memilih untuk terus turun ke masyarakat menyampaikan gagaran dan program yang akan dilakukan.
“Karena bagi kami, ini bukan pertandingan APK, pertandingan siapa banyak APK. Tapi pertandingan siapa yang memiliki gagasan lebih baik,” kata Ahmad Ali.
“Sehingga kemudian insya Allah yang kami lakukan akan memperbanyak pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, sehingga kemudian gagasan-gagasan itu bisa disampai ke masyarakat,” imbuh dia.
Pasangan calon Anies-Muhaimin tercatat memiliki dana awal kampanye yang paling minim dibandingkan dengan pasangan calon lainnya.
Pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan dana sebesar Rp 1 miliar dari iuran pasangan calon untuk keperluan dana kampanye mereka.
Sementara itu, pasangan calon nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mencatatkan total dana kampanye awal sebesar Rp 31,4 miliar.
Dana tersebut berasal dari iuran pasangan calon sebesar Rp 2 miliar, barang dari partai politik pendukung senilai Rp 600 juta, dan jasa dari partai politik pendukung sejumlah Rp 28,8 miliar.
Untuk pasangan calon nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dana awal kampanye mereka mencapai Rp 23,3 miliar. Rincian tersebut melibatkan uang dari iuran pasangan calon sejumlah Rp 100 juta, dan kontribusi dari partai politik pendukung senilai Rp 2,9 miliar.
Tidak hanya itu, terdapat juga sumbangan dari pihak perseorangan sebesar Rp 1,7 juta, dan sumbangan dari perusahaan non-pemerintah sejumlah Rp 20,3 miliar.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]