"Ini menjadi pembuktian awal apa benar insiden di Magelang itu seperti yang dijelaskan Kepolisian. Kalau dilakukan secara lengkap saat rekosntruksi, mungkin masyarakat tidak penasaran lagi apa sesungguhnya motif di balik peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua," ujar Usman.
Di kesempatan yang sama Wakil Ketua LPSK Susilaningtias menjelaskan saat mengikuti proses rekonstruksi tidak tergambar adanya pelecehan seksual.
Baca Juga:
Polisi Gelar Rekonstruksi Kematian Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan
Diketahui dugaan pelecehan seksual ini juga menjadi bagian dari rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.
Dalam adegan tampak, Putri Candrawathi sedang tidur. Kemudian silih berganti penyidik meminta Bripka RR, Brigadir J dan Kuat Ma'ruf menjelaskan perannya saat melihat Putri sedang tidur.
"Tidak tergambar terkait dengan adanya pelecehan seksual memang, karena memang kan kita tidak mengikuti. Saya tidak bisa memastikan karena kami tidak mengikuti proses pemeriksaan BAP (berita acara pemeriksaan) masing-masing tersangka," ujar Susilaningtias.
Baca Juga:
Mendekam dalam Sel, Pelaku Mutilasi di Semarang Ungkap Penyesalan
Diketahui dugaan pelecehan seksual ini juga menjadi bagian dari rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.
Dalam adegan tampak, Putri Candrawathi sedang tidur. Kemudian silih berganti penyidik meminta Susi, Bripka RR, Brigadir J dan Kuat Ma'ruf menjelaskan perannya saat melihat Putri sedang tidur.
Sebelumnya penyidik melakukan reka ulang pembunuhan Brigadir J di dua lokasi yakni rumah pribadi Irjen Sambo di Jalan Saguling dan rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga.