WahanaNews.co | Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, dinilai merupakan sosok paling cocok menggeser posisi Ketua Umum Partai
Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
Eks Panglima TNI era Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) itu dianggap pejabat yang sangat terbuka dan sanggup
menjadi "bapak" bagi para politisi partai politik dan aktivis ormas.
Baca Juga:
Pemfitnahan, Marzuki Alie Laporkan AHY ke Bareskrim
"Trauma citra buruk Kongres Partai
Demokrat yang membuang para pendirinya dan memaksakan anaknya menjadi Ketum,
adiknya menjadi Waketum, dan ayahnya menjadi Ketua Dewan
Pembina, akan terpupus dengan sendirinya jika mereka berhasil mengusung
dan memenangkan Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat," kata pengamat
politik, Saiful Huda Ems, melalui keterangan tertulisnya di
Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Skenario berikutnya, menurut Huda,
Moeldoko bisa mereka usung menjadi Capres 2024 untuk menantang Capres lainnya asal PDIP, Ganjar Pranowo.
Namun, kata Saiful, bisa saja peta
politik Pilpres 2024 berubah.
Baca Juga:
SBY Yakin Jokowi Tak Tahu Ulah Moeldoko di Kasus Demokrat
Artinya, sangat memungkinkan bagi
Partai Demokrat untuk menduetkan Moeldoko dengan Ganjar Pranowo.
"Terserah, Moeldoko Capres dan
Ganjar Cawapres atau sebaliknya," kata Saiful.
Saiful memprediksi, di tangan
Moeldoko, kejayaan Demokrat saat Pemilu 2009 bisa terulang kembali.
"Dukungan untuk Moeldoko sebagai Ketum
Partai Demokrat saya dengar makin hari terus mengalir dari para pemilik suara sah
Partai Demokrat, yakni dari para Ketua DPD dan DPC di berbagai pelosok. Saya
pikir KLB Partai Demokrat itu akan benar-benar terjadi, dan Moeldoko akan
tampil menjadi penyelamat partai," kata Saiful.
Terkait dengan rumor Gatot Nurmantyo
yang ingin menjadi Ketum Partai Demokrat, menurutnya, mantan Panglima TNI itu
terlalu kecil untuk berhadapan dengan Moeldoko.
"Karena, jangankan
melawan Moeldoko, melawan Edi Baskoro Yudhoyono saja Gatot akan kalah,"
tutup Saiful. [dhn]