WahanaNews.co | Belum lama ini kendaraan tempur (ranpur) Anoa 6x6 buatan PT Pindad telah melakukan uji ledak ranjau.
Uji ledak ranjau tersebut dilaksanakan di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga:
Militer China Kepung Wilayah Udara dan Laut Taiwan
Kegiatan tersebt dilaksanakan dalam rangka pengujian dan sertifikasi struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6x6 yang dibiayai oleh LPDP RI.
Dikutip dari pindad.com, Anoa merupakan Rantis yang sanggup melakukan berbagai manuver.
Khususnya bagi Anoa APC ternyata bisa melakukan manuver baik di darat maupun di permukaan.
Baca Juga:
Bikin Musuh Panik, Ranpur Lapis Baja Slovakia Ini Tahan Ledakan dan Antipeluru
Hal ini kembali menunjukkan jika produk buatan PT Pindad memiliki kualitas yang sangat mumpuni.
Dilansir dari siaran pers PT Pindad, tujuan pengujian adalah melakukan peledakan ranjau/TNT yang ditempatkan di bawah lambung kendaraan mengacu pada standar STANAG 4569-AEP-55 volume 2 Level 3B (TNT 8 Kg).
Penempatan ranjau tersebut untuk memastikan bahwa kemampuan bertahan terhadap keselamatan penumpang berada pada tingkat perlindungan yang disyaratkan sesuai standar dan mendapatkan sertifikasi kelaikan darat.
Untuk mensimulasikan awak kendaraan maka dipasang sebuah manekin khusus Anthropomorphic Test Device (ATD) crash test dummy bekerjasama dengan FNSS yang dilengkapi sensor untuk mengukur resiko cedera pada awak kendaraan sehingga dapat dievaluasi kelaikan ballistic protection dari Ranpur 6x6 Anoa-2.
Struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6x6 disiapkan secara khusus untuk mengaplikasikan tingkat perlindungan ranpur di medan darat.
Yaitu dengan menambahkan adds on berupa V-shape dibawah lantai kendaraan antara roda tengah dan belakang yang dijelaskan oleh VP PM & K3LH, Prima Kharisma.
"Kegiatan uji disini konsepnya adalah bagaimana kita meningkatkan ballistic protection dari ranpur anoa-2 dengan menambahkan V-shape untuk struktur tahan ledaknya, nanti bisa di lihat perbandingan nya sebelum peledakan dan sesudah peledakan seperti apa," ungkap VP PM & K3LH Prima Kharisma.
"Kemudian nanti harapanya kita akan memverikasi bersama sesuai dengan NATO STANAG 4569 khususnya untuk burried mine threat atau ranjau dengan berbagai parameter yang akan diukur," imbuh Prima Kharisma.
Pengujian dan sertifikasi juga bertujuan untuk memperoleh data uji materiil yang dapat dijadikan sebagai bahan peningkatan kemampuan ranpur tahan ranjau di medan darat ke depannya.
Direktur Teknologi & Pengembangan, Sigit P Santosa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pindad berkolaborasi dengan ITB telah mampu menguasai teknologi terbarukan dan telah menghasilkan paten serta publikasi ilmiah.
"Harapan kami dengan mengundang teman-teman dari PMPP, ITB, Pussenif, Pussenkav, Litbang Kemenhan juga Dislitbang, kita ingin sekali membuat awareness bahwa teknologi yang sebenarnya hanya available di luar kita sudah bisa hasilkan disini dari kerja sama industri dan akademia," ujarnya.
Ada 3 paten yang sudah kita hasilkan beserta publikasi ilmiah yang sudah diterbitkan. Saya sebagai wakil dari Direksi PT Pindad mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan kerjasama semuanya, dari tim peneliti Pindad, ITB, Kelaikan Darat dan memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam kerjasama kali ini," ujar Sigit P. Santosa.
Sementara itu mewakili Kabidlaik Darat Puslaik Kemhan, Kolonel Andi Sugiarto mengapresiasi progres kolaborasi terkait kegiatan ini yang sudah diinisiasi sejak 3 tahun yang lalu.
Spesifikasi mock-up ranpur Anoa-2 6x6 yang digunakan pada uji ledak mengacu pada spesifikasi teknik produk eksisting Anoa-2 saat ini yakni memiliki berat 14,5 ton, dimensi panjang 6 M, lebar 2,5 M, tinggi 2,150 M serta terpasang ban runflat (tipe donat).
Mock up juga dilengkapi V-shape baja pelindung tambahan ranpur Anoa-2 6x6 memiliki berat sekitar 160 Kg.
Pindad sendiri sebelumnya telah melakukan uji ledak ranjau secara sukses terhadap kendaraan medium tank Harimau pada bulan Juli tahun 2018 lalu.
Dengan uji ledak kali ini, diharapkan perlindungan terhadap ledakan terutama proteksi ranjau dapat diterapkan di kendaraan tempur Anoa 2 6x6.
Hasil uji ledak kendaraan tempur Anoa 2 6x6 akan menjadi evaluasi dan pengembangan ke depan untuk perlindungan peledakan pada berbagai produk Kendaraan Khusus PT Pindad (Persero).
Dan benar saja, saat ranjau diledakkan, ranpur Panser Anoa 6X6 masih utuh terlihat meski roda nampak terkoyak.
Tak hanya itu, manekin yang ada didalamnya juga masih utuh meski di bawah lambung ranpur Anoa 6x6 diledakkan 8 kg ranjau TNT. [qnt]