Untuk itu, dirinya mengatakan Indonesia harus penuh dengan persatuan dan persaudaraan.
"Tetapi waktu itu dibenak saya, untuk apa saya jadi presiden kalau negara kita penuh dengan kerusuhan, kegaduhan dan kekerasan. Saya tidak mau, saya tidak mau," ucapnya.
Baca Juga:
Jejak Legendaris Soemitro Djojohadikusumo, Pilar Penting di Balik Karier Prabowo
Dia mengungkapkan bahwa dia selalu berusaha untuk melakukan persuasi melalui diskusi, meskipun itu terkadang melelahkan. Baginya, memberikan pendapat dan berbicara jauh lebih baik daripada terlibat dalam konflik.
"Maaf tapi, dengan hubungan baik, dengan persaudaraan, dengan, persuasi, dengan bicara itu saya belajar bahwa kadang-kadang capek, bicara, bicara tapi bicara meyakinkan memberi argumen memberi data memberi pandangan memberi pendapat jauh lebih baik daripada gontok-gontokan," tuturnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.